1.
Kesadahan air ( hardness )
Kesadahan air
(hardness) merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila
dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan
dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Sedang pada air
berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa.
Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki
kadar mineral yang tinggi, sedangkan air
lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Kesadahan air
total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v) dari CaCO3.
Berikut adalah
Kriteria Kesadahan :
|
-
0 - 4 dH, 0 - 70 ppm : sangat rendah (sangat
lunak)
- 4 - 8
dH, 70 – 140 ppm : rendah (lunak)
- 8 – 12 dH,
140 – 210 ppm : sedang
- 12 – 18 dH,
210 – 320 ppm : agak tinggi (agak keras)
- 18 – 30 dH,
320 – 530 ppm : tinggi (keras)
Gambar :
|
2.
Zat
Besi ( Fe )
Zat besi (Fe) adalah salah satu elemen yang
dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis
dan semua badan air. Pada umumnya zat besi yang ada di dalam air dapat bersifat
terlarut. Kandungan zat besi air bersih berdasarkan Permenkes RI : No.
416/Menkes/Per/IX/1990 maksimal 1,0 mg/L.
3. TDS ( Total Dissolved Solids )
TDS ( Total Dissolved Solids ) yaitu alat untuk mengukur
total zat padat yang terlarut dalam zat cair. Satuan yang digunakan adalah ppm
(part per million) atau bagian per sejuta.
Pembagian
kategori air menurut total zat padat yang terkandung di dalamnya (TDS) adalah:
>100 ppm : air minum bermineral
10 - 100 ppm : air minum
1 - 10 ppm : air murni
0 ppm : air organik
4. pH
Pada
dasarnya, nilai pH menunjukkan apakah air memiliki kandungan padatan rendah
atau tinggi. pH dari air murni adalah 7. Secara umum, air dengan nilai pH lebih
rendah dari 7 bersifat asam
dan nilai pH lebih dari 7 bersifat basa.
Nilai pH normal untuk air permukaan biasanya antara 6,5 s/d 8,5 dan air tanah
dari 6 s/d 8,5.